PENULISAN JURNAL
ILMIAH
PERANCANGAN SISTEM
KEAMANAN DATA MENGGUNAKAN METODE KRIPTOGRAFI
Ifan efendi (35114091)
Program Studi
Manajemen Informatika
Fakultas Ilmu
Komputer
Universitas
Gunadarma
Jl. Akses UI
Kelapa Dua Cimanggis, Depok
Email :
ifanefendi24@gmail.com
ABSTRAK
Masalah keamanan, kerahasiaan,
keaslian dan integritas data merupakan aspek-aspek penting yang perlu dilakukan untuk menjaga informasi dari
pihak-pihak yang tidak memiliki otoritas atau hak akses. Untuk mengatasi hal ini,
penulis mencoba mengimplementasikan konsep kriptografi pada sistem keamanan
data pada jaringan komputer. Data-data elektronik dapat diamankan dengan cara
mengubah data menjadi sandi-sandi yang tidak dimengerti. Banyak algoritma
kriptografi yang bisa diterapkan untuk mengamankan data, namun pada kesempatan
kali ini penulis akan merancang algoritma tersendiri untuk mengatasi masalah
keamanan data pada jaringan komputer. Cara efektif untuk menyembunyikan data
atau informasi adalah dengan cara enkripsi . Aplikasi yang penulis buat
berfungsi untuk merubah sebuah data elektronik menjadi sandi- sandi yang tidak
dapat dibaca sehingga kerahasiaannya dapat dijaga. Berdasarkan hasil analisa,
perancangan, implementasi dan pengujian program.
Kata Kunci : Asymmetric
cryptosystem, Enkripsi, Deskripsi, Kunci Private, Kunci Public, Cipherkey I,
Cipherkey II.
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat ini teknologi informasi
sedang berkembang dengan pesat yang memungkinkan semua orang dapat berkomunikasi
dari satu tempat ke tempat lain yang berjarak ribuan kilometer. Informasi yang
dikirimkman itu menggunakan jalur transmisi telekomunikasi yang belum tentu
dijamin kerahasiaannya. Bisa saja informasi yang sedang dikirim melalui media
transmisi itu dicuri atau diubah oleh penyadap atau cracker untuk kepentingan
tertentu. Hal itu sedang menjadi masalah bagi dunia telekomunikasi terutama
dalam pengiriman informasi penting yang memerlukan kerahasiaan yang tinggi
seperti keuangan bank, informasi rahasia negara, dan informasi penting lainnya.
B. Maksud &
Tujuan Penulisan
Maksud
dalam penulisan ini adalah merancang algoritma kriptografi asimetris, sedangkan
tujuannya sebagai berikut:
a. Memunculkan
kepedulian bagi para perancang sistem informasi terhadap keamanan data bahwa keamanan
data merupakan bagian utama sistem yang patut untuk di perhitungkan.
b. Memunculkan ide atau metode baru
bagi para perancang sistem informasi dalam mengamankan data atau informasi yang
di kelolahnya.
c. untuk memenuhi pembuatan tugas
penulisan jurnal ilmiah tentang teknologi
informasi
C. Rumusan Masalah
Rumusan Masalah Luasnya suatu bahasan mengenai kriptosystem
maka pada penulisan ini, penulis hanya membahas:
1. Merancang sistem keamanan data
dengan memanfaatkan algoritma kriptografi.
2. Memilih dan menentukan
algoritma kriptografi yang relatif sulit untuk dipecahkan oleh pihak lain.
3. Menginplementasikan dan
menguji sistem keamanan data guna mengetahui keunggulan sistem yang
dibuat.
D. Harapan
Dengan
adanya jurnal ilmiah tentang kryptografi ini penulis berharap agar dapat
membantu mengamankan system keamanan data menggunakan metode yang berbeda dan
juga tingkat keamanan yang cukup tinggi.
BAB
II
METODE
PENULISAN
Metode
penulisan jurnal ilmiah ini menggunakan metode teknik substitusi dan transpose
matriks serta enkripsi dan deskripsi sebagai acuan dalam pembuatan program
kriptografi berikut ini adalah metodenya :
A.
Kriptografi Cryptography adalah cabang ilmu matematika tentang persandian untuk
menjaga keamanan data. Cryptographic system atau cryptosystem adalah suatu
fasilitas untuk mengkonversikan plaintext ke ciphertext dan sebaliknya.
Plaintext adalah data asli, data yang masih bisa dibaca dan dimengerti.
Sedangkan ciphertext adalah data yang tidak bisa dibaca maupun dimengerti.
B.
Enkripsi dan Dekripsi , Enkripsi adalah suatu proses mengubah pesan atau data
menjadi sandi yang merupakan salah satu proses dari kriptografi. Data yang
disandikan berupa file sebagai input dan dengan menggunakan suatu kunci, file
tersebut diubah menjadi file enkripsi yang tidak bisa dibaca. Adapun tujuan
dari enkripsi ini adalah menyembunyikan data atau informasi dari orang tidak
berhak. Dekripsi adalah proses
sebaliknya dari enkripsi yaitu mengembalikan sandi-sandi atau informasi yang
telah dilacak ke bentuk file aslinya dengan menggunakan kunci pula.
C.
Teknik substitusi
Pada
teknik substitusi ini kita harus masukan berdasarkan kolom kemudian keluarannya
berdasarkan diagonal, dapat dijelaskan pada gambar 3.
BAB
III
PEMBAHASAN
ANALISIS DAN
PERANCANGAN
A.
Pemrosesan kunci private
Untuk dapat memperoleh kunci
private maka dilakukan proses algoritma enkripsi kunci sesi yang di input-kan
oleh user. Kunci sesi tersebut secara otomatis digabungkan dengan waktu input,
tanggal input, dan ID Processor. Algoritma pemangkitan kunci private dapat di
lihat pada gambar 5.
B.
Proses Enkripsi data 2048 bit
Data atau plaintext sebesar 256
digit karakter atau 2048 bit akan dienkripsi melalui proses algoritma enkripsi
plaintext seperti yan\g terlihat pada gambar 7.
Dari proses enkripsi plaintext
tersebut dibagi menjadi beberapa proses lagi, diantaranya proses algoritma
pembangkitan cipherkey I, cipherkey II dan proses algoritma enkripsi plaintext.
Ketiga algoritma tersebut akan diuraikan secara rinci pada pembahasan berikut.
C.
Proses Dekripsi
Proses dekripsi merupakan kelanjutan dari
proses enkripsi, proses dekripsi merupakan kebalikan dari proses enkripsi yaitu
merubah ciphertext yang dihasilkan oleh proses enkripsi menjadi plaintext yang
diinginkan.
BAB
IV
PENGUJIAN
PROGRAM ( HASIL )
Dengan program aplikasi yang
dibuat penulis mencoba beberapa file dokumen, file gambar, suara, video dan
lain-lain, dengan kapasitas berbeda dari yang terkecil sampai yang
terbesar. Pada saat melakukan pengujian
program, program yang diaktifkan bersamaan dengan program aplikasi kriptografi
adalah program Winamp dan program windows explorer. Waktu pembangkitan kunci
private dan publik adalah 10 ms dengan size 1 KB. Dapat dilihat dalam table
pengujian program dibawah ini :
Dari data table 1 dapat
disimpulkan bahwa:
1. Semakin besar size plainfile (file asli yang
akan dienkripsi) semakin lama waktu enkripsi dan dekripsi dibandingkan dengan size plainfile
yang lebih kecil.
2. Size kunci atau panjang kunci
selalu tetap.
3. Size cipherfile (file hasil
enkripsi) lebih besar beberapa kali lipat dari size plainfile.
4. Waktu enkripsi relatif lebih
lama dibandingkan dengan waktu dekripsi.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
[1] Y. Kurniawan,
(2004). “Kriptografi Keamanan Internet dan Jaringan komunikasi,” Informatika, Bandung.
[2] Kristanto,
(2003). “Keamanan Data Pada Jaringan Komputer,” Gava Media, Yogayakarta.
[3] B Schneier,
(1996). “Applied Cryptography,” john Wiley and Sons, Inc. New York.
[4] T. Juhana “Cryptrography,” Telematics Laboratory EE
Dept. ITB, Bandung.
http://rizki-gushendrawan.blogspot.co.id/2014/09/kumpulan-jurnal-ilmiah-teknik.html
Thanks for reading & sharing Blognya ivan
0 comments:
Post a Comment