NAMA : IFAN EFENDI
NPM : 1B117043
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Manusia dan kebudayaan merupakan dua
hal yang sangat erat terkait satu sama lain. Dalam pembahasan awal mengenai
mata kuliah IBD kita sudah bicarakan bahwa kedua hal tersebut merupakan dasar
bagi pembahasan materi-materi selanjutnya. Dalam uraian ini kita akan mencoba
membahas tentang pengertian-pengertian dasar tentang manusia dan kebudayaan.
Uraian ini dimaksudkan untuk memberikan dasar yang lebih kuat untuk pembahasan
tentang materi IBD.
A.
MANUSIA
Manusia di alam dunia ini memegang
peranan yang unik, dan dapat dipandang dari banyak segi. Dalam ilmu eksakta,
manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk
jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia), manusia
merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama
lain dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu Fisika), manusia merupakan mahluk
biologis yang yang tergolong dalam golongan mahluk mamalia (biologi). Dalam
ilmu-ilmu sosial, manusia merupakan mahluk yang ingin memperoleh keuntungan
atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus
(ilmu ekonomi), manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat berdiri
sendiri (sosiologi), mahluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik),
mahluk yang berbudaya, sering disebut homo-humanus (filsafat), dan lain
sebagainya.
Dari definisi-definisi tersebut
diatas kita dapat melihat bahwa manusia selain dapat dipandang dari banyak
segi, juga mempunyai banyak kepentingan. Tetapi siapakah manusia itu sebenamya
? dengan berdasar pada uraian di atas tentu kita akan mengalami kesulitan dalam
menjawab pertanyaan tersebut, oleh karena itu kita kan mencoba menerangkan
siapa manusia itu dari unsur-unsur yang membangun manusia.
Ada dua pandangan yang akan kita
jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia
1)
Manusia itu terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu
a. Jasad,
yaitu : badan kasar manusia yang nampat pada luarnya, dapat diraba dan difoto,
dan menempati ruang dan waktu ( hal 62)
b. hayat,
yaitu : mengandung unsur hidup, yang ditandai dengan gerak (hal 66)
c. ruh,
yaitu : bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan
memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang
menjadi pusat lahimya kebudayaan (hal 77)
d. nafs,
dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri (hal
79). ( Asy’arie, 1992 hal : 62-84)
2)
Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur yaitu :
a. Id,
yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak
nampak. Id merupakan libido murni, atau energi psikis yang menunjukkan ciri
alami yang irrasional dan terkait dengan sex, yang secara instingtual
menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcious). Id tidak berhubungan
dengan lingkungan luar diri, tetapi terkait dengan struktur lain kepribadian
yang pada gilirannya menjadi mediator antara insting Id dengan dunia luar.
Terkukung dari realitas dan pengaruh sosial. Id diatur oleh prinsip kesenangan,
mencari kepuasan instingtual libidinal yang harus dipenuhi baik secara langsung
melalui pengalaman seksual, atau tidak langsung melalui mimpi atau khayalan.
Proses pemenuhan kepuasan yang disebutkan terakhir yang dilakukan secara tidak
langsung disebut sebagai proses primer. Obyek yang nyata dari pemuasan
kebutuhan langsung dalam prinsip kesenangan ditentukan oleh tahap psikoseksual
dari perkembangan individual.
b. Ego,
merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dariId,
seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekuuf’ karena peranannya dalam
menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh
orang lain. Perkembangan ego terjadi antara usia satu dan dua tahun, pada saat
anak secara nyata berhubungan dengan lingkungannya. Ego diatur oleh prinsip
realitas, Ego sadar akan tuntunan lingkungan luar, dan mengatur tingkah laku
sehingga dorongan instingtual Id dapat dipuaskan dengan cara yang dapat
diterima. Pencapaian obyek-obyek khusus untuk mengurangi energi libidinal dengan
cara yang dalam lingkungan sosial dapat diterima disebut sebagai proses
sekunder.
c. Superego,
merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kita-kira pada usia
lima tahun. Dibandingkan dengan Id dan ego, yang berkembang secara internal
dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal. Jadi
superego merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari
sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri, biasanya
merupakan asimilasi dari pandangan-pandangan orang tua. Baik aspek negatif
maupun positif dari standar moral tingkah laku ini diwakilkan atau ditunjukkan
oleh superego.
Kode moral positif disebut ego
ideal, suatu perwakilan dari tingkah laku yang tepat bagi individu untuk
dilakukan.. Kesadaran membentuk aspek negatif dari superego, dan menentukan
hal-hal mana yang termasuk dala katagori tabu, yang mengatur bahwa penyimpangan
dari aturan tersebut akan menyebabkan dikenakannya sangsi. Superego dan Id
berada dalam kondisi konflik langsung, dan ego menjadi penengah atau mediator.
Jadi superego menunjukkan pola aturan yang dalam derajat tertentu menghasilkan
kontrol diri melalui sistem imbalan dan hukuman yang terintemalisasi. (Freud,
dalam Brennan, 1991; hal 205-206)
Dari uraian di atas dapat mengkaji
aspek tindakan manusia dengan analisa hubungan antara tindakan dan usur-unsur
manusia. Seringkali, misalnya orang yang senang terhadap penyimpangan terhadap
nilai-nilai masyarakat dapat diidentifikasi bahwa orang tersebut lebih
dikendalikan oleh Id dibanding super ego-nya, atau seringkali ada kelainan yang
terjadi pada manusia, misalnya orang yang berparas buruk dan bertubuh pendek
berani tampil ke muka umum, dapat diterangkan dengan mengacu pada unsur nafs
(kesadaran diri) yang dimiliki oleh manusia. Kesemua unsur tersebut dapat
digunakan sebagai alat analisa bagi tingkah laku manusia.
B.
HAKEKAT MANUSIA
a. Mahluk
ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang
utuh.Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa, wujudnya konkrit
tetapi tidak abadi. Jika manusia itu meninggal, tubuhnya hancur dan lenyap.
Jiwa terdapat didalam tubuh, tidak dapat dilihat, tidak dapat diraba, sifatnya
abstrak tetapi abadi. jika manusia meninggal, jiwa lepas dari tubuh dan kembali
ke asalnya yaitu Tuhan, dan jiwa tidak mengalami kehancuran. Jiwa adalah roh
yang ada di dalam tubuh manusia sebagai penggerak dan sumber kehidupan.
b. Mahluk
ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan mahluk lainnya.
Kesempumaannya
terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi oleh penciptanya
dengan akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat didalam jiwa manusia. Dengan
akal (ratio) manusia mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Adanya
nilai baik dan buruk, mengharuskan manusia mampu mempertimbangkan, menilai dan
berkehendak menciptakan kebenaran, keindahan, kebaikan atau sebaliknya.
Selanjutnya dengan adanya perasaan, manusia mampu menciptakan kesenian. Daya
rasa (perasaan) dalam diri manusia itu ada dua macam, yaitu perasaan inderawi
dan perasaan rohani.
c. Mahluk
biokultural, yaitu mahluk hayati yang budayawi. Manusia adalah produk dari
saling tindak atau interaksi faktor-faktor hayati dan budayawi. Sebagai mahluk
hayati, manusia dapat dipelajari dari segi-segi anatomi, fisiologi atau faal,
biokimia, psikobiologi, patologi, genetika, biodemografi, evolusi biologisnya,
dan sebagainya. Sebagai mahluk budayawi manusia dapat dipelajari dari segi –
segi : kemasayarakatan, kekerabatan, psikologi sosial, kesenian, ekonomi, perkakas,
bahasa, dan sebagainya.
d. Mahluk
ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan
martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya. Soren Kienkegaard seorang
filsuf Denmark pelopor ajaran “eksistensialisme” memandang manusia dalam
konteks kehidupan konkrit adalah mahluk alamiah yang terikat dengan
lingkungannya (ekologi), memiliki sifat-sifat alamiah dan tunduk pada hukum
alamiah pula.
Hidup manusia mempunyai tiga taraf,
yaitu estetis, etis dan religius. Dengan kehidupan estetis, manusia mampu
menangkap dunia sekitamya sebagai dunia yang mengagumkan dan mengungkapkan
kembali (karya) dalam lukisan, tarian, nyanyian yang indah. Dengan etis,
manusia meningkatkan kehidupan estetis ke dalam tingkatan manusiawi dalam bentuk-bentuk
keputusan bebas dan dipertanggungjawabkan. Dengan kchidupan religius, manusia
menghayati pertemuannya dengan Tuhan.
Semakin dekat seseorang dengan
Tuhan, semakin dekat pula ia menuju kesempurnaan dan semakin jauh ia dilepaskan
dari rasa kekhawatiran. Semakin mendalam penghayatan terhadap Tuhan semakin
bermakna pula kehidupannya, dan akan terungkap pula kenyataan manusia
individual atau kenyataan manusia subyektif yang memiliki harkat dan martabat
tinggi.
C.
PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Apabila kita berbicara tentang
kebudayaan, maka kita langsung berhadapan dengan pengertian istilahnya.
Pengertian kebudayaan menyangkut bemiacam-macam definisi yang telah dipikirkan
oleh sarjana-sarjana bidang sosial budaya diselunih dunia. Dua orang antropolog
terkemuka yaitu Melville J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan
bahwa Cultural Determinism berarti segala sesuatu yang terdapat di dalam
masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu.
Herkovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang superorganic, karena
kebudayaan yang turun temurun dari generasi ke generasi hidup terus. Walaupun
orang-orang yang menjadi anggota masyarakat senantiasa silih berganti
disebabkan kematian dan kelahiran. Pengertian kebudayaan meliputi bidang yang luasnya
seolah-olah tidak ada batasnya. Dengan demikian sukar sekali untuk mendapatkan
pembatasan pengertian atau definisi yang tegas dan terinci yang mencakup segala
sesuatu yang seharusnya temiasuk dalam pengertian tersebut. Dalam pengertian
sehari-hari istilah kebudayaan sering diartikan sama dengan kesenian, terutania
seni suara dan seni tari.
Kebudayaan
jika dikaji dari asal kata bahasa sansekerta berasal dari kata budhayah yang
berarti budi atau akal. Dalam bahasa latin, kebudayaan berasal dari kata colere,
yang berarti mengolah tanah. jadi kebudayaan secara umum dapat diartikan
sebagai “segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia dengan
tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya:, atau dapat pula diartikan
segala usaha manusia untuk dapat melangsungkan dan mempertahankan hidupnya di
dalam lingkungannya “. Budaya dapat pula diartikan sebagai himpunan pengalaman
yang dipelajari, mengacu pada pola-pola perilaku yang ditularkan secara sosial,
yang merupakan kekhususan kelompok sosial tertentu (Keesing, jilid I, 1989; hal
68)
Kebudayaan
dengan demikian mencakup segala aspek kehidupan manusia, baik yang sifatnya
material, seperti peralatan-peralatan kerja dan teknologi, maupun yang
non-material, seperti nilai kehidupan dan seni-seni tertentu.
Seorang
antropolog yaitu E.B.Tylor ( 1871 ) mendeflnisikan kebudayaan sebagai berikut :
Kebudayaan adalah kompleks yang
mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan
kemampuan kemampuan lain serta kebiasaan – kebiasaan yang didapatkan oleh
manusia sebagai anggota masyarakat. Dengan perkataan lain kebudayaan mencakup
kesemuanya yang didapatkan atau dipelajari oleh manusia sebagai anggota
masyarakat.
·
Selo Sumarjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan
kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya
masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan
jasmaniah yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya, agar
kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk masyarakat. Rasa yang meliputi
jiwa manusia, mewujudkan segala kaidah-kaidah dan nilai-nilai sosial yang perlu
untuk mengatur masalah masalah kemasyarakatan dalam arti yang luas. Didalamnya
temiasuk misalnya agama, ideologi, kebatinan, kesenian dan semua unsur yang
merupakan hasil ekpresi jiwa nianusia yang hidup sebagai anggota masyarakat.
Cipta merupakan kemampuan mental, kemampuan berpikir orang-orang yang hidup
bermasyarakat dan yang antara lain menghasilkan filsafat serta ilmu
pengetahuan.
·
Sutan Takdir Alisyahbana mengatakan
bahwa kebudayaan adalah manifestasi dari cara berpikir, hal ini amat luas apa
yang disebut kebudayaan; sebab semua laku dan perbuatan tercakup di dalamnya,
dan dapat diungkapkan pada basis dan cara berpikir, perasaan juga maksud pikiran.
·
Koentjaraningrat mengatakan, bahwa
kebudayaan antara lain berarti keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus
dibiasakannya dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi pekertinya.
·
A.L Krober dan C.Kluckhon mengatakan,
bahwa kebudayaan adalah menifestasi atau penjelmaan kerja jiwa manusia dalam
arti seluas-luasnya.
·
C.A.Van Peursen mengatakan, bahwa dewasa
ini kebudayaan diartikan sebagai manifestasi kehidupan setiap orang, dan
kehidupan setiap kelompok orang-orang, berlainan dengan hewan-hewan, maka
nianusia tidak hidup begitu saja ditengah alam, melainkan selalu mengubah alam.
·
Kroeber dan Klukhon mcndcfinisikan
kebudayaan; kebudayaan terdiri atas berbagai pola, bertingkah laku mantap,
pikiran, perasaan dan reaksi yang diperoleh dan terutama diturunkan oleh
simbol-simbol yang menyusun pencapaiannya secara tersendiri dari
kelompok-kelompok manusia, termasuk didalamnya oerwujudan benda-benda materi,
pusat esensi kebudayaan terdiri atas tradisi dan cita-cita atau paham, dan
terutama keterikatan terhadap nilai-nilai.
Secara
praktis bahwa kebudayaan merupakan sistem nilai dan gagasan utama (Vital).
Sistem
nilai dan gagasan utama itu dihayati benar-benar oleh para pendukung kebudayaan
yang bersangkutan dalam kurun waktu tertentu, sehingga mendominasi keseluruhan
kehidupan para pendukung itu, dalam arti mengarahkan tingkah laku mereka dalam
masyarakatnya. Dapat dikatakan pula, bahwa sistem nilai dan gagasan utama itu
memberikan pola untuk bertingkah laku kepada masyarakatnya, atau dengan kat
lain, memberi seperangkat model untuk bertingkah laku.
Sistem
nilai dan gagasan utama sebagai hakekat kebudayaan terwujud dalam tiga sistem
kebudayaan secara terperinci, yaitu sistem ideologi, sistem sosial dan sistem
teknologi.
Sistem
ideologi meliputi etika, norma, adat istiadat, peraturan hukum yang berfungsi
sebagai pengarahan untuk sistem sosial dan berupa interpretasi operasional dari
sistem nilai dan gagasan utama yang berlaku dalam masyarakat.
Sistem
sosial meliputi hubungan dan kegiatan sosial di dalam masyarakat, baik yang
terjalin didalam lingkungan kerabat, maupun yang terjadi dengan masyarakat
lebih luas serta pemimpin-pemimpinnya. Pengendalian masyarakat dan pemimpin
berkembang dengan nilai budaya dan gagasan utama yang berlaku.
Sistem
teknologi meliputi segala perhatian serta penggunaannya. sesuai dengan nilai
budaya yang berlaku. Dalam kebudayaan yang terutama agraris, misalnya dengan
sendinnya sistem teknologi sesuai dengan keperluan pertanian.
D.
UNSUR – UNSUR KEBUDAYAAN
Kebudayaan setiap bangsa atau
masyarakat terdiri dari unsur-unsur besar maupun unsur-unsur kecil yang
merupakan bagian dari suatu kebulatan yang bersifat sebagai kesatuan. Misalnya
dalam kebudayaan Indonesia dapat dijumpai unsur besar seperti umpanya Majelis
Permusyawaratan Rakyat disamping unsur-unsur keQil seperti sisir, kancing,
baju, peniti dan lain-lainnya yang dijual di pinggir jalan.
Beberapa orang sarjana, telah
mencoba merumuskan unsur-unsur pokok kebudayaan, misalnya Melville J.
Herkovits mengajukan pendapatnya tentang unsur kebudayaan. Dikatakannya
bahwa hanya ada empat unsur dalam kebudayaan, yaitu alat-alat teknologi, sistem
ekonomi, keluarga, dan kekuatan politik. Sedangkan Bronislaw Malinowski mengatakan
bahwa unsur-unsur itu terdiri dari sistem norma, organisasi ekonomi, alat-alat
atau lembaga ataupun petugas pendidikan, dan organisasi kekuatan. C.Kluckhohn
di
dalam karyanya berjudul Universal Categories of Culture mengemukakan, bahwa ada
tujuh unsur kebudayaan universal.yaitu :
1.
Sistem Religi (sistem kepercayaan).
Merupakan produk manusia sebagai
homo religieus. Manusia yang memiliki kecerdasan pikiran dan perasaan luhur,
tanggap bahwa di atas kekuatan dirinya terdapat kekuatan lain yang maha besar.
Karena itu manusia takut, sehingga menyembahnya dan lahirlah kepercayaan yang
sekarang menjadi agama.
2.
Sistem organisasi kemasyarakatan.
Merupakan produk dari manusia
sebagai homo socius. Manusia sadar bahwa tubuhnya lemah, namun memiliki akal,
maka disusunlah organisasi kemasyarakatan dimana manusia bekerja sama untuk
meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
3.
Sistem pengetahuan.
Merupakan produk manusia sebagai
homo sapiens. Pengetahuan dapat diperoleh dari pemikiran sendiri, disamping itu
didapat juga dari orang lain. Kemampuan manusia mengingat- ingat apa yang telah
diketahui kemudian menyampaikannya kepada orang lain melalui bahasa,
menyebabkan pengetahuan menyebar luas. Lebih-lebih bila pengetahuan itu
dibukukan, maka penyebarannya dapat dilakukan dari satu generasi ke generasi
berikutnya.
4.
Sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi.
Merupakan produk manusia sebagai
homo economicus menjadikan tingkat kehidupan manusia secara umum terus
meningkat.
5.
Sistem Teknologi dan Peralatan.
Merupakan pnxluk dari manusia
sebagai homo faber. Bersumber dari pemikirannya yang cerdas dan dibantu dengan
tangannya yang dapat memegang sesuatu dengan erat,manusia dapat membuat dan
mempergunakan alat. Dengan alat-alat ciptaannya itulah manusia dapat lebih
mampu mencukupi kebutuhannya daripada binatang
6.
Bahasa.
Merupakan produk dari manusia
sebagai homo longuens. Bahasa manusia pada mulanya diwujudkan dalam bentuk
tanda (kode) yang kemudian disempumakan dalam bentuk bahasa lisan, dan akhimya
menjadi bentuk bahasa tulisan.
7.
Kesenian.
Merupakan hasil dari manusia sebagai
homo aesteticus. Setelah manusia dapat mencukupi kebutuhan fisiknya, maka
dibutuhkan kebutuhan psikisnya untuk dipuaskan. Manusia bukan lagi semata-mata
memenuhi kebutuhan isi penit saja, mereka juga perlu pandangan mata yang indah,
suara yang merdu, yang semuanya dapat dipenuhi melalui kesenian.
E.
WUJUD KEBUDAYAAN
Menurut
dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu
1.
Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia :
Wujud ini disebut sistem budaya,
sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat, dan berpusat pada kepala-kepala manusia
yang menganutnya, atau dengan perkataan lain, dalam alam pikiran warga
masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan hidup. Kalau warga masyarakat tadi
menyatakan gagasan mereka dalam tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal
sering berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga
masyarakat yang bersangkutan. Sekarang kebudayaan ideal juga banyak tersimpan
dalarn disk, arsip, koleksi micro film dan microfish.
2.
Kompleks aktivitas :
Berupa aktivitas manusia yang saling
berinteraksi, bersifat kongkret, dapat diamati atau diobservasi. Wujud ini
sering disebut sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dariaktivitas-aktivitas
manusia-manusia yang berinteraksi, berhubungan, serta bergaul satu dengan yang
lain dari detik ke detik, dari hari ke hari, dan dari tahun ke tahun, selalu
menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sebagai
rangkaian aktivitas manusia dalarn masyarakat, sistem sosial bersifat konkret,
terjadi disekeliling kita sehari-hari, bisa diobservasi, difoto dan
didokumentasi.
3.
Wujud sebagai benda :
Aktivitas manusia yang saling
berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya
manusia untuk mencapai tujuannya. Aktivitas karya manusia tersebut menghasilkan
benda untuk berbagai keperluan hidupnya. Kebudayaan dalarn bentuk fisik yang
kongkret bisa juga disebut kebudayaan fisik, mulai dari benda yang diam sampai
pada benda yang bergerak.
KESIMPULAN
Manusia dan kebudayaan merupakan
salah satu ikatan yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia
sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka
sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan
sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha
Kuasa.
Ada
dua macam pandangan yang akan menjadi acuan untuk menjelaskan unsur-unsur yang
membangun manusia.
- Manusia terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu:
- Jasad : badan kasar manusia yang dapat kita lihat, raba bahkan di foto dan menempati ruang dan waktu.
- Hayat : mengandung unsur hidup, yang di tandai dengan gerak.
- Ruh : bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
- Nafs : dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran akan diri sendiri.( Asy’arie, 1992 hal: 62-84).
- Manusia sebagai satu kepribadian yang mengandung tiga unsur, yaitu:
- Id, merupakan struktur kepribadian yang paling primitive dan paling tidak tampak. Id merupakan energi psikis yang irrasional dan terkait dengan sex yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcius). Id diatur oleh kesenangan yang harus di penuhi,baik secara langsung melalui pengalaman seksual atau tidak langsung melalui mimpi atau khayalan.
- Ego, sering disebut “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan kepuasan Id dengan saluran sosial agar dapat di terima oleh masyarakat. Ego diatur oleh prinsip realitas dan mulai berkembang pada anak antara usia satu dan dua tahun.
- Super ego, merupakan struktur kepribadian terakhir yang muncul kira-kira pada usia lima tahun. Super ego menunjukan pola aturan yang dalam derajat tertentu menghasilkan kontrol diri melalui sistem imbalan dan hukuman terinternalisasi. (freud, dalam Brennan, 1991; hal 205-206).
Dalam
kehidupan manusia mempunyai hakekatnya. Hakekat manusia adalah sebagai berikut
:
- Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
- Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.
- Yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
- Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
- Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati
- Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas
- Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.
- Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.
Dari
setiap kebudayaan yang ada manusia mempunyai kepribadian masing-masing
contohnya kepribadian budaya timur. Kepribadian Bangsa Timur merupakan suatu
karakter yang mencerminkan masyarakat yang menganut budaya dari Timur (Asia
& Timur-Tengah), yang menunjukkan ke-khasan dan pola pikir dan kebiasaan
yang terdapat di daerah Timur. Kepribadian bangsa timur pada umumnya
merupakan kepribadian yang mempunyai sifat teposeliro atau memiliki
sifat toleransi yang tinggi. Dalam berdemokrasi bangsa timur umumnya aktif
dalam mengutarakan aspirasi rakyat.
Sedangkan
pengertian kebudayaan itu sendiri berasal dari kata budh dalam bahasa
Sansekerta yang berarti akal, kemudian menjadi kata budhi (tunggal) atau
budhaya (majemuk), sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil pemikiran
atau akal manusia. Ada pendapat yang mengatakan bahwa kebudayaan berasal dari
kata budi dan daya. Dalam kebudayaan ada unsur-unsurnya. Menurut Kluckhohn ada
tujuh unsur dalam kebudayaan universal, yaitu system religi dan upacara
keagamaan, system organisasi kemasyarakatan, system pengetahuan, system mata
pencaharian hidup, system tekhnologi dan peralatan, bahasa, serta kesenian.
Selain unsur kebudayaan, masalah lain yang juga penting dalam kebudayaan adalah
wujudnya. Pendapat umum mengatakan ada dua wujud kebudayaan. Pertama,
kebudayaan bendaniah (material) yang memiliki cirri dapat dilihat, diraba, dan
dirasa. Sehingga lebih konkret atau mudah dipahami. Kedua, kebudayaan rohaniah
(spiritual) yang memiliki ciri dapat dirasa saja. Oleh karena itu, kebudayaan
rohaniah bersifat lebih abstrak dan lebih sulit dipahami.
Kebudayaan
juga mengalami perubahan, perubahan kebudayaan adalah suatu keadaan dalam
masyarakat yang terjadi karena ketidak sesuaian diantara unsur-unsur kebudayaan
yang saling berbeda sehingga tercapai keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi
kehidupan. Masyarakat dan kebudayaan dimanapun selalu dalam keadaan berubah,
sekalipun masyarakat dan kebudayaan primitif yang terisolasi dari berbagai
hubungan dengan masyarakat lainnya. Ada lima masalah pokok kehidupan manusia
dalam setiap kebudayaan yang dapat ditemukan secara universal. Menurut
Kluckhohn dalam Pelly (1994) kelima masalah pokok tersebut adalah:
(1)
masalah hakekat hidup,
(2)
hakekat kerja atau karya manusia,
(3)
hakekat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu,
(4)
hakekat hubungan manusia dengan alam sekitar, dan
(5)
hakekat dari hubungan manusia dengan manusia sesamanya.
Dalam
sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa
walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia
menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan
mengatur hidup manusia agar sesuai dcngannya. Tampak bahwa keduanya akhimya
merupakan satu kesatuan. Dalam kebudayaan juga ada yang disebut dengan
dialektis. Dialektika disini berasal dari dialog komunikasi sehari-hari. Ada 3
proses dalam dialektis. Proses dialektis ini tercipta melalui tiga tahap yaitu
:
- Ekstemalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya. Melalui ekstemalisasi ini masyarakat menjadi kenyataan buatan manusia
- Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia. Dengan demikian masyarakat dengan segala pranata sosialnya akan mempengaruhi bahkan membentuk perilaku manusia.
- Intemalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakamya sendiri agar dia dapat hidup dengan .baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.
SUMBER
:
Thanks for reading & sharing Blognya ivan
0 comments:
Post a Comment